Beranda » Poster » Ngaji Kitab Tauhid (Bag. 83)

Ngaji Kitab Tauhid (Bag. 83)

📕📚☝🏻 NGAJI KITAB TAUHID (BAG. 83)

*📚 Serial: Pembahasan Kitab Tauhid || Bab 18: Penyebab Terjadinya Kesyirikan pada Umat Manusia dan Faktor Mereka Meninggalkan Ajaran Agama ialah Berlebihan dalam Mengagungkan Orang-orang Shalih*

🖊 Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله
____
Berkaitan ayat di surah Nuh (23) dan atsar ini, ada penjelasan yang menarik untuk kita baca dari Syaikh Shalih al-Fauzan. Di dalamnya kita akan memahami, tidak setiap perbuatan yang namanya indah berarti memang indah.

Beliau mengatakan,

“Tafsiran Ibnu Abbas terhadap ayat yang mulia,

وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚ

“Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yagus, Ya‘uq dan Nasrʼ.” *(Q.S. Nuh: 23)*

Ini ialah nama orang-orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Kaum Nabi Nuh berlebihan kepada orang-orang shalih tersebut ketika mereka telah meninggal. Saat melihat mereka sangat bersedih dan kehilangan orang-orang shalih tersebut, setan pun memulai langkahnya.

Setan mengambil kesempatan dan membisikkan ‘Buatlah patung dan letakkanlah di tempat mereka biasa beribadah, agar kalian dapat mengingat bagaimana mereka dulu dan semangatnya ibadah mereka.ʼ

Setan datang seolah-olah menyampaikan nasihat dan memotivasi untuk lebih giat beribadah. Ia membisikkan bahwa patung tersebut berguna untuk mengenang keadaan orang-orang shalih dan meningkatkan semangat ibadah. Padahal tujuannya bukan itu! Maksud setan ialah agar patung-patung tersebut kelak dijadikan berhala.

Dan akhirnya, mereka pun membuat patung orang-orang shalih itu dan memajangnya.

Al-Anshab ialah kata jamak dari (نُصُب) artinya gambar yang dipajang atau patung yang dipahat dari batu atau dibentuk dari tanah liat. Ini disebut al-Anshab, yaitu patung-patung yang dibuat sebagai penghormatan, dalam rangka mengenang, kata orang-orang sekarang.

Mereka membuat patung-patung lalu mengatakan, ‘Ini untuk mengenang dan sebagai pengingat [atas amal kebaikan mereka, —pent].ʼ

Sungguh, seperti itulah yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh. Walaupun di masa pembuatan patung tersebut mereka tidak menyembahnya, tapi nanti, setan akan menghiasi generasi belakangan bahwa patung tersebut bisa mendatangkan manfaat atau menimpakan bahaya. Pada akhirnya, mereka pun menyembahnya.

Ketika sebabnya ada, maka hasilnya pun akan menyusul. Akan tetapi jika sebabnya telah diputus, maka hasilnya pun tidak akan terjadi. Setan sangat bersemangat untuk menyesatkan manusia. Dia memiliki pandangan yang jauh ke depan. Alih-alih melihat kepada generasi saat ini, bahkan setan tahu bahwa generasi saat ini tidak akan menyembah patung yang mereka buat, karena mereka mengerti tentang tauhid dan syirik, pun di tengah mereka ada ulama.

Setan cukup menyuruh mereka membangun patung kenangan tersebut dengan alasan bisa mengingatkan keadaan para ahli ibadah dan orang-orang yang semangat dalam kebaikan.

Dia membisikan hal tersebut. Bentuknya seperti sebuah nasihat dan demi meningkatkan ibadah, lalu ketika seluruh generasi tersebut meninggal, para ulama yang melarang dari perbuatan syirik telah tiada, tibalah masa yang orang-orang saat itu tidak mengerti tauhid.

Setan lalu membisikkan kepada mereka bahwa patung-patung tersebut bisa memberi manfaat dan menimpakan mudharat, akhirnya mereka pun menyembahnya, sama persis seperti yang terjadi pada kaum Nabi Nuh.

Ketika para pembuat patung itu meninggal, ilmu telah tiada atau ditinggalkan, artinya para ulama telah meninggal, setan membisikan kepada mereka, ‘Sesungguhnya leluhur kalian membuat patung-patung ini untuk disembah, karena patung tersebut hujan pun turun.ʼ

Akhirnya patung-patung tersebut disembah selain dari Allah, dan terjadilah kesyirikan di bumi.

Kesyirikan pertama yang terjadi di muka bumi ialah karena patung orang-orang shalih. Karena itu, Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa tukang gambar atau pematung ialah manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat, karena pembuatan patung ialah sarana terjadinya syirik…

Sangat keras pengingkaran beliau terhadap pembuatan patung atau pemasangan gambar makhluk bernyawa, sebab itu ialah sarana terjadinya kesyirikan. Walaupun para pembuat gambar atau patung sekarang, atau manusia saat ini sangat mengerti tentang haramnya menyembah patung, karena mereka mengerti tauhid, di tengah mereka ada para ulama dan orang-orang yang melakukan amar makruf nahi mungkar.

Akan tetapi, di masa yang akan datang, ketika sebab terjadinya syirik itu ada, maka setan akan datang kepada generasi belakangan dan menyesatkan mereka. Membuat mereka bersandar dengan patung-patung tersebut, terlebih apabila patung atau gambar tersebut berupa orang-orang terhormat, seperti para raja, pemimpin, orang-orang shalih, atau ulama, maka setan akan menyesatkan mereka melalui patung atau gambar tersebut. Semoga Allah melindungi kita.

Pada hakikatnya, patung dan gambar makhluk bernyawa ialah sebab terjatuhnya umat-umat ke dalam kesyirikan.

– Yang pertama ialah kaum Nabi Nuh, seperti yang telah kita dengar penjelasannya.

– Yang kedua ialah kaum Nabi Ibrahim, mereka juga menyembah patung-patung.

مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُوْنَ

“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” *(Q.S. Al-Anbiyaʼ: 52)*

– Demikian pula dengan kaum Yahudi.

Yaitu ketika Samiri membuat patung anak sapi. Samiri berkata [seperti yang dihikayatkan dalam ayat],

هٰذَآ اِلٰهُكُمْ وَاِلٰهُ مُوْسٰى ەۙ فَنَسِيَ ۗ

“Inilah Tuhan kalian dan Tuhannya Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa.” *(Q.S. Thaha: 88)*

Maka mereka pun menyembah patung anak sapi tersebut di samping menyembah Allah…

Ringkasnya, patung dan gambar makhluk bernyawa ialah sebab munculnya kesesatan yang sangat besar. Walaupun pada saat ini manusia menamainya sebagai salah satu bidang seni, dan mereka mengajarkannya dengan istilah ilmu seni, tapi hakikatnya itu perbuatan setan. Tidak boleh bermudah-mudahan dalam perkara patung. Wajib untuk diputus sepenuhnya dari masyarakat muslim.”

*At-Taʼliq al-Mukhtashar al-Mubin, hlm. 381.*

📮Boleh Join & Share :
http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah
http://simpellink.com/medsosuakp
🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰
•• ════════ ❁✿❁════════ ••

DMCA.com Protection Status