Mencintai Rasulullah ﷺ
Artikel ini adalah catatan taklim AS dari Kalimantan Timur, yang berisi pembahasan mengenai perayaan Maulid Nabi.
#CatatanTaklimku
•┈ ﷽ ┈•
Bagaimana cara mencintai Rasulullah dan sekaligus mengetahui beragam praktik yang salah dalam menjalani sunnah beliau ﷺ?
Setiap muslim wajib menomorsatukan Allah ﷻ dan Rasul-Nya di dalam hati mereka, baru setelah itu dunia.
Cinta seorang muslim kepada Rasulullah ﷺ akan menjadi sempurna manakala dia mencintai beliau ﷺ dengan sepenuh hati, bahkan melebihi rasa cintanya kepada keluarganya sendiri.
Suatu amalan yang dikerjakan dalam rangka meneladani Rasulullah ﷺ juga tidak akan sempurna bila dia tidak mencintai beliau ﷺ.
Maka dari itu, tumbuhkanlah rasa cinta kepada Rasulullah ﷺ dari hati, bukan sekadar kata-kata.
Sebab, rasa cinta itulah yang akan membuat seseorang bergerak atau berhenti berbuat.
Iman pun hanya akan menjadi sempurna ketika seseorang mencintai Rasulullah ﷺ dengan segenap hatinya dan mendahulukannya sebelum siapa pun.
Salah satu bentuk upaya yang bisa dilakukan dalam merealisasikan cinta kita kepada Rasulullah ﷺ adalah dengan mengikuti semua yang telah beliau ﷺ ajarkan, dan menjauhi segala perkara perkara yang diada-adakan dalam urusan agama.
Pertanyaannya: Apakah merayakan Maulid Nabi adalah bentuk cinta kita kepada beliau ﷺ?
Tidak, justru jika seseorang benar-benar mencintai beliau ﷺ, dia tidak akan melakukannya. Dia hanya akan berpegang teguh dengan syariat yang telah beliau ﷺ ajarkan.
Cinta yang jujur akan menuntun kita untuk meneladani beliau ﷺ dan berpegang dengan syariat beliau ﷺ.
Tolok ukur mencintai Rasulullah ﷺ adalah dengan mengikuti sunnah beliau ﷺ, dan jangan sampai ucapan dan perbuatan kita saling bertentangan.
Umumnya, orang-orang berkata bahwa tanggal 12 Rabiul Awwal adalah hari kelahiran Rasulullah ﷺ.
Namun, hal itu tidaklah terbukti.
Bahkan, melalui hisab, perhitungan, dan rumus para ulama, tanggal 9 Rabiul Awwal-lah yang merupakan hari kelahiran beliau ﷺ.
Sejatinya, nikmat terbesar adalah tatkala Rasulullah ﷺ diangkat Allah ﷻ menjadi nabi dan rasul, menjadi suri teladan bagi umat manusia.
Dan kalaupun memang ingin merayakannya, “seharusnya” yang perlu dirayakan adalah momentum berharga pada saat beliau ﷺ diangkat menjadi rasul karena itulah hal yang paling berharga bagi umat manusia.
Suatu perbuatan bisa dikatakan sebagai ibadah jika ada landasannya.
Pada hari Senin beliau ﷺ lahir dan pada hari itu pula beliau ﷺ diangkat menjadi seorang nabi.
Intinya, merayakan Maulid Nabi adalah al-bida’ (perkara baru yang diada-adakan dalam agama Islam), karena tiga generasi utama umat ini, sahabat, tabiin, dan tabiut-tabiin sama sekali tidak ada yang merayakannya.
📒 Catatan Taklim AS dari Kalimantan Timur, pada pelajaran Ustadz Hari Ahadi hafizhahullah tentang “Mencintai Rasulullah ﷺ”, Sabtu, 06 Rabiul Awwal 1444 H/ 01 Oktober 2022.
💡Sudah dirapikan oleh: Tim Fawaid dan Asatidzah pembimbing حفظهم الله جميعا
💬 Mau ikut ngirim catatan taklim juga? Klik 📲 https://bit.ly/KirimCatatanTaklim
📖 UKHUWAH ANAK KULIAH
www.ukhuwahanakkuliah.com