Beranda ยป Artikel ยป Artikel Kesehatan ยป Tanya Jawab ยป Penyakit Candidiasis atau jamur pada mulut

ORAL THRUSH / CANDIDIASIS

Pertanyaan :

Assalamu’alaykum.
Saya ingin bertanya. Bagaimana cara mengobati penyakit Candidiasis (jamur pada mulut) dan cara mengatasi penyakit tsb yg sering kambuh bila obatnya habis?

Jawaban :

Kandidiosis oral atau Oral thrush adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi pada lapisan mulut, yang juga dapat disebut dengan candidiasis. Oral thrush menyebabkan lesi berwarna putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam.
Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika lesi dikeruk. Kadang-kadang oral thrush dapat menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel (tonsil) atau bagian belakang tenggorokan.

Meskipun oral thrush dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih mungkin terjadi pada bayi dan pada orang yang memakai gigi palsu, penggunaan kortikosteroid inhalasi atau seseorang dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Oral thrush merupakan masalah sepele jika tubuh sehat, tetapi jika tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala oral thrush mungkin lebih parah dan sulit untuk dikontrol.

Penyebab Oral thrush dan infeksi Candida lainnya dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah oleh karena penyakit atau obat-obatan seperti prednison, atau ketika antibiotik mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme dalam tubuh.

Biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengusir invasi organisme berbahaya, seperti virus, bakteri dan jamur, sambil mempertahankan keseimbangan antara mikroba “baik” dan “buruk” yang biasanya menghuni tubuh.
Tetapi kadang-kadang mekanisme pelindung gagal, sehingga dapat memungkinkan infeksi oral thrush terus berlanjut.

Penyakit-penyakit yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi kandidiasis mulut (Oral thrush), antara lain :

1. HIV/AIDS
Virus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.

2. Kanker
Jika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush.

3. Diabetes mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida.

4. Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat mengalami oral thrush.

Gejala

1. Anak-Anak dan Dewasa

Awalnya, seseorang mungkin tidak menyadari gejala oral trush. Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-gejala tersebut, antara lain :
a) Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)
b) Lesi menyerupai keju
c) Nyeri
d) Sedikit pendarahan jika lesi digosok atau tergores
e) Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)
f) Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
g) Kehilangan selera makan

Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.

2. Bayi dan Ibu Menyusui

Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala, antara lain :
a) Puting berwarna sangat merah, sensitif, dan gatal.
b) Terdapat serpihan kulit di daerah berwarna gelap yang melingkari puting (areola).
c) Puting terasa sakit saat menyusui.
d) Sakit yang tajam jauh di dalam payudara.

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika seseorang atau bayi mengalami lesi putih yang menyakitkan di dalam mulut, kunjungi dokter umum atau dokter gigi.

Pengobatan

Tujuan dari setiap pengobatan oral trush adalah untuk menghentikan penyebaran cepat dari jamur, tetapi pendekatan terbaik mungkin tergantung pada usia pasien, kesehatan pasien secara keseluruhan dan penyebab infeksi.

1. Bayi dan Ibu Menyusui

Jika seseorang menyusui bayi yang memiliki oral trush, sebaiknya ibu dan bayi segera diobati. Selain harus segera diobati, tindakan lain yang biasa dilakukan, antara lain :
a). Dokter mungkin meresepkan obat antijamur ringan untuk bayi dan krim antijamur untuk payudara ibu.
b). Jika bayi menggunakan empeng atau dot, bilas puting dan dot secara rutin setiap hari dalam larutan cuka dan air dan keringkan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
c). Jika ibu menggunakan pompa payudara, bilaslah dalam larutan cuka dan air.

2. Dewasa dan Anak-Anak Sehat

Orang dewasa atau anak yang memiliki oral trush tetapi sehat dapat mencoba salah satu dari cara dibawah ini:
a). Makan yoghurt tanpa gula
b). Mengonsumsi kapsul acidophilus atau acidophilus cair

Yogurt dan acidophilus tidak menghancurkan jamur, tetapi keduanya dapat membantu mengembalikan flora bakteri normal dalam tubuh. Jika infeksi belum sembuh, maka dokter akan meresepkan obat antijamur.

3. Dewasa dengan Sistem Kekebalan yang Lemah

Seringkali dokter akan memberikan resep, antara lain :

a). Obat Antijamur
Obat ini terdapat dalam beberapa bentuk, termasuk permen, tablet atau cairan yang dikumurkan di dalam mulut dan kemudian ditelan.

b). Amfoterisin B
Candida albicans dapat menjadi resisten terhadap obat antijamur, terutama pada orang dengan stadium akhir infeksi HIV. Obat ini dapat digunakan ketika obat lainnya tidak efektif.

Beberapa obat antijamur dapat menyebabkan kerusakan hati. Untuk alasan ini, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memantau fungsi hati pasien, terutama jika pasien memerlukan pengobatan jangka panjang atau memiliki riwayat penyakit hati.

Sumber: MayoClinic

Dijawab oleh dr. Indri Abu Zaki hafizhahullah

(Narasumber dan Konsultan Kesehatan di Media Sosial Ukhuwah Anak Kuliah)

๐ŸŒ ukhuwahanakkuliah.com

DMCA.com Protection Status