Hukum Membaca Al-Fatihah Di Dalam Hati Ketika Sholat
💺 Fadhilatus Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahullah
☎ السؤال:
فضيلة الشيخ:
بعض الناس في الصلاة يقرءون الفاتحة، والأذكار بالقلوب، ولا يقرءونها باللسان، فهل تجزئهم؟
☎ Pertanyaan :
Wahai Syaikh yang mulia
Ketika shalat sebagian orang membaca Al-fatihah, juga doa-doa di dalam hatinya dan mereka tidak melafadzkannya.
Apakah yang demikian di perbolehkan❓
🎙الجواب:
لا يصلح أن يقال (قرأ فلان) إلا بنطق، فأما إذا أمرها على قلبه، فهذا لم يقرأ، ولا تجزئه في الصلاة؛ لأنه ترك الفاتحة في الحقيقة، وترك التسبيح، وترك التكبير.
🎙 Jawaban :
❌Tidaklah seseorang dikatakan telah membaca kecuali dengan melafadzkannya.
Adapun jika membacanya di dalam hati maka yang demikian (dikatakan) belum membaca dan tidak diperbolehkan ketika di dalam shalat.
Maka pada hakikatnya dia telah meninggalkan bacaan Al-fatihah, tasbih (doa-doa) dan takbir.
لكن اختلف العلماء.
هل يشترط أن يسمع نفسه؛ بمعنى أن يكون لحركات لسانه، وشفتيه صوت يسمعه، أو لا يشترط؟
🔀 Akan tetapi telah terjadi silang pendapat di kalangan para Ulama.
Yaitu Apakah dipersyaratkan harus memperdengarkan bacaan tersebut pada dirinya, yakni dengan mengeluarkan suara yang terdengar dari lisan dan bibirnya ataukah tidak disyaratkan demikian.
والصحيح أنه لا يشترط أن يسمع نفسه، لكن يشترط أن ينطق.
✅ Yang benar adalah tidak disyaratkan untuk memperdengarkan suara bacaan pada dirinya, melainkan cukup dengan dilafadzkan (minimal gerakan lisan dan bibirnya_pent).
📚المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [16]
الصلاة > صفة الصلاة > الفاتحة والقراءة في الصلاة
رابط المقطع الصوتي
(Artikel ini disusun oleh tim redaksi medsos Ukhuwah Anak Kuliah. Penyebaran artikel ini telah disetujui oleh para asatidzah penasehat medsos ini. Walhamdulillah).
🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH
www.ukhuwahanakkuliah.com