Beranda » Artikel » Artikel Akidah » Keutamaan Tauhid

➡️☝🏼💎 KEUTAMAAN TAUHID

▪➖▪➖▪➖▪➖▪➖▪

✅ Segala sesuatu yang kita lakukan tidak lepas dari ikatan tauhid. Karena hidup kita di dunia hanya punya satu tujuan luhur, yaitu mengabdi (beribadah) hanya kepada Allah (tauhidullah). Inilah yang Allah firmankan,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

📚 (Q.S. adz-Dzariyat: 56)

☝🏼 Oleh karena itu, apa pun aktivitas kita, hendaklah bernilai ibadah di sisi Allah, meski sekadar interaksi dengan sesama.

🔸 Allah juga berfirman,

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ١٦٢ لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ ١٦٣

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya’.”

📚 (Q.S. al-An’am: 162—163)

➡️ Begitu agung nilai tauhid dalam kehidupan manusia, seandainya mereka mau mengerti. Akan tetapi, kebanyakan kita seolah-olah tidak ingin mengerti, merasa tauhid itu gampang. Subhanallah.
Seandainya benar yang mereka katakan, tentulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berjuang dengan sekuat tenaga, menjaga dan menutup semua pintu yang dapat merusak tauhid pada umatnya. Perhatikanlah, hingga saat-saat beliau di atas ranjang kematian, tak henti-hentinya beliau mengingatkan perkara tauhid ini.

🔸 Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sakit yang membawa ajalnya,

لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ. -لَوْلَا ذَلِكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ غَيْرَ أَنَّهُ خَشِيَ أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

“Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid.” (Aisyah mengatakan,) “Kalau tidak demikian, tentulah ditampakkan kuburan beliau, hanya saja dikhawatirkan kuburan itu dijadikan masjid.”

📚 (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

⛔ Menjadikan kuburan sebagai masjid, yakni sebagai tempat ibadah; shalat dan berdoa di kuburan tersebut, dalam keadaan menyangka bahwa ibadah di kuburan lebih utama daripada di tempat lain. Perbuatan seperti inilah yang dahulu menjerumuskan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada penyembahan berhala. Wallahul Musta’an.

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

🔎 Isi artikel ini dinukil dari :
https://is.gd/fAPdqJ

📮Boleh Join & Share :
WA : bit.ly/daftargrupwauak
TG : t.me/ukhuwah_anak_kuliah
WEB : ukhuwahanakkuliah.com

🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰
•• ════════ ❁✿❁════════ ••

DMCA.com Protection Status